Materi Pengembangan Usaha

Sumber : freepik.com


5.2.3. Kiat Pemasaran: bagi Usaha Baru 

Bila kita belum mengetahui barang dan jasa yang akan kita jual, kita terlebih dahulu harus melakukan survey: 

(1) Cari Peluang Pasar 

        Untuk melihat peluang pasar langkah yang harus dilakukan adalah mengamati konsumen yaituy untuk mengetahui: 

  1. Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan konsumen? 
  2. Berapa banyak yang mereka butuhkan? 
  3. Kualitas yang mana yang paling tepat? 
  4. Berapa banyaknya?

 

Baca Juga : Materi Pengantar Sistem Pendukung Keputusan

Baca Juga : Materi Pengantar Sistem Pendukung Keputusan

Baca Juga : Materi Pengantar Sistem Pendukung Keputusan

 

 Untuk melihat peluang pasar langkah yang harus dilakukan adalah mengamati konsumen yaitu untuk mengetahui:

Baca Juga : Sistem Pakar dan Sitem Pendukung Keputusan

Baca Juga : Sistem Pakar dan Sitem Pendukung Keputusan

Baca Juga : Sistem Pakar dan Sitem Pendukung Keputusan

  • Amati kebutuhan apa yang paling banyak diperlukan oleh masyarakat sekitarnya. Misalnya, untuk kebutuhan rutin atau sehari-hari (seperti sembako), kebutuhan musiman seperti baju untuk lebaran, jaket untuk musim hujan dan kebutuhan lainnya yang paling sering diperlukan (misalnya, kebutuhan akan sabun cuci, odol, sabun mandi) dan pemenuh kebutuhankebutuhan lainnya. 

  • Kapan saja mereka membutuhkan barang, misalnya setiap saat atau sering sekali dibutuhkan, sering dibutuhkan atau jarang dibutuhkan.

  • Lihat karakteristik konsumen, baik dari segi jenis kelamin, usia, pekerjaan, maupun pendidikan. Karakteristik ini penting untuk menentukan jenis barang apa yang paling cocok dengan kebutuhan konsumen. Misalnya, bila konsumennya wanita, maka kebutuhan wanita yang harus disediakan. Bila usia dewasa yang banyak, maka kebutuhan orang dewasa yang harus disediakan. Bila kebanyakan petani, maka sediakanlah alat-alat pertanian, bila pelajar maka alat-alat sekolah yang harus disediakan. 

  • Bagaimana daya beli (kemampuan bayar) konsumen. Perlu diperhatikan adalah pendapatan masyarakatnya, misalnya masyarakat yang berpendapatan rendah, maka barang yang disajikan barang dengan kualitas dan harga yang terjangkau oleh tingkatan konsumen tersebut. 

  • Lihat ada pesaing atau tidak. Bila ada, peluang pasar apa yang belum digarap oleh pesaing. Bagi usaha baru dan kecil lebih baik menggarap niche market.

(2) Tempat yang tepat Cari tempat memasarkan barang yang cocok. Misalnya, di tempat yang ramai dan dikunjungi dilewati orang seperti di tempat pariwisata, di pasar umum, di dekat lalulintas jalan raya, dan lain sebagainya. 

(3) Banyaknya barang yang dibutuhkan Berapa banyak barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen ratarata perharinya (dengan perkiraan). 

(4) Tentukan target apa yang hendak kita capai Misalnya, untuk mengejar keuntungan, untuk meraih pelanggan rutin untuk meraih pelanggan temporer, atau hanya sekedar laku terjual dalam rangka meraih konsumen.

Fungsi-fungsi Pemasaran: Bagi Usaha Baru 

Ada beberapa kegiatan dalam lingkup pemasaran, yakni: 

(1) Pembelian, yaitu memberi barang yang akan kita jual kembali. Dalam kegiatan ini kita harus mencari pemasok (supplier) misalnya dari agen atau dari produsen atau dari pedagang besar (grosir). Bila dari produsen langsung, maka tanyakan alamat perusahaan yang menyediakan barangbarang tersebut kepada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau dari iklan dan majalah bisnis lainnya. Bila bukan dari produsen langsung lebih baik hubungi agen dan distributor terdekat.

(2) Penyimpanan (menggudangkan), simpan barang-barang tersebut sebaik mungkin, jangan sampai berubah bentuk, sifat, warna, ukuran dan standar kualitasnya. 

(3) Sortir dan Pengemasan, yaitu dilakukan dengan cara: a. Barang dikemas dengan bentuk dan warna yang menarik dan aman dari perubahan bentuk, warna, sifat, dan standar kualitas. Berilah merek dagang dengan baik. b. Tanyakan, pembelian itu apakah bisa dengan kredit atau harus tunai, apakah bisa/tidak konsinyasi? 

(4) Penjualan. Penjualan berarti menyajikan barang agar konsumen tertarik dan membeli. Penjualan dapat dilakukan dengan cara: (1) Langsung mendatangi konsumen, (2) Menunggu kedatangan konsumen, (3) Melayani pesanan, dan 4 kontrak produksi. Agar pembeli tertarik dan membeli, usahakan pelayanan penjualan sebaik mungkin, misalnya: a. Kelompokkan barang-barang apa saja yabg tahan lama dan cepat usang/rusak (tidak tahan lama). Letakkan barang-barang yang sering dimintaoleh konsumen pada tempat yang paling mudah dijangkau. 

b. Berikan kapasitas harga, supaya konsumen dapat membandingkannya dengan harga pesaing. 

c. Layani konsumen dengan penuh keramahan, keakraban dan kekerabatan, dan berikan pelayanan yang cepat, tepat, hemat, sehat, dan nikmat.

Baca Juga : Tugas Komponen GIS

Baca Juga : Tugas Komponen GIS

Baca Juga : Tugas Komponen GIS


5.3. TEKNIK PENGEMBANGAN USAHA. 

5.3.1. Perluasan Skala Ekonomi (Economic of Scale).

Cara ini dapat dilakukan dengan menambah skala produksi, tenaga kerja, teknologi, system distribusi, dan tempat usaha. Ini dilakukan bila perluasan usaha atau peningkatan output akan menurunkan biaya jangka panjang (diseconomic of scale), maka tidak baik untukdilakukan. Dengan kata lain, bila produk barang dan jasa yang dihasilkan sudah mencapai titik yang paling efisien, maka memperluas skala ekonomi tidak bisa dilakukan, sebab akan mendorong kenaikan biaya. 

    Berdasarkan hal diatas, maka skala ekonomi terjadi apabila perluasan usaha atau peningkatan output menurunkan biaya jangka panjang. Skala usaha tidak ekonomis terjadi apabila perluasan usaha atau peningkatan output menaikkan biaya jangka panjang. Oleh karena itu, apabila terjadi skala usaha yang tidak ekonomis, wirausaha dapat meningkatkan usahanya dengan memperluas cakupan usaha (economic of scope). Oleh karena skala ekonomis menunjukkan pengurangan biaya perusahaan akibat kenaikan arus output, maka kurva pengalaman atau kurva belajar menunjukkan pengurangan biaya yang muncul sebagai akibat adanya kenaikan volume secara kumulatif. Misalkan ada penurunan biaya dari 10 hingga 30 persen sebagai akibat dari adanya kenaikan output kumulatif dua kali lipat. Perhatikan kurva pengalaman berikut ini:

Gambar 5.6. Kurva Pengalaman/Kurva Belajar


Baca Juga : Perintah Dasar Git

Baca Juga : Perintah Dasar Git

Baca Juga : Perintah Dasar Git


5.3.2. Perluasan Cakupan Usaha (Economic of scope).

    Cara ini bisa dilakukan dengan cara menambah jenis usaha baru, produk, dan jasa baru yang berbeda dari yang sekarang diproduksi (diversivikasi), serta dengan teknologi yang berbeda. Misalkan, usaha jasa angkutan kota diperluas dengan usaha jasa bus pariwisata, usaha jasa pendidikan diperluas dengan usaha jasa pelatihan, dan kursus-kursus. Dengan demikian, lingkup usaha ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu difersivikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total bersama (joint total production cost) dalam memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih kecil daripada penjumlahan biaya produksi dari masing-masing produk itu apabila diproduksi secara terpisah. Perluasan cakupan usaha ini bisa dilakukan apabila wirausaha memiliki permodalan yang cukup. Sebaliknya, lingkup usaha tidak ekonomis (diseconomics of scope), dapat didefinisikan sebagai suatu diversifikasi usaha yang tidak ekonomis, dimana biaya produksi total bersama dalam produksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih besar daripada penjumlahan biaya produksi dari masing-masing jenis produk itu apabila diproduksi secara terpisah. Sebagai contoh: seorang wirausaha yang telah memproduksi barang X dengan biaya sebesar C (X) ingin memperluas usahanya dengan cara mengakusisi (menggabungkan) perusahaan yang menghasilkan barang Y dengan besarnya biaya C (Y). Dengan demikian, pada tingkat produksi yang sama diperlukan biaya produksi total bersama sebesar C (XY). Dalam kasus ini lingkup usaha ekonomis terjadi apabila biaya bersama lebih rendah daripada jumlah biaya apabila produk dihasilkan masing-masing atau C(XY) < C(X) + C(Y) dengan derajat lingkup usaha ekonomis DE.


    Semakin rendah biaya produksi total bersama C(X,Y), maka perlu semakin tinggi derajat ekonomisnya (DE) sehingga lingkup usaha dikatakan ekonomis. Atau suatu lingkup usaha dikatakan ekonomis apabila C(X,Y) < C(X) + C(Y) dan DE bernilai positif (DE > 0). Sebaliknya suatu lingkup usaha dikatakan tidak ekonomis apabila C(X,Y) > C()X) + C(Y) dan DE negatif (DE < 0). Untuk memperluas skala ekonomi atau lingkup ekonomi, bila pengetahuan usaha dan permodalan yang cukup, wirausaha bisa melakukan kerjasama dengan perusahaan lain melalui usaha patungan (Joint Venture), atau kerjasama manajemen melalui sistem kemitraan.

Baca Juga : Mengidentifikasi Rancangan User Interface PART 1

Baca Juga : Mengidentifikasi Rancangan User Interface PART 1

Baca Juga : Mengidentifikasi Rancangan User Interface PART 1

5.4. MANAJEMEN DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN 

5.4.1. Manajemen Kewirausahaan

    Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan dengan cara kreativitas. Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara baru untuk mengkombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan pengetahuan secara sistematis kedalam suatu inovasi yang digunakan di pasar. Inovasi bahkan dipandang sebagai penciptaan sumber-sumber yang berbentuk penemuan kegunaan sesuatu dalam alam. 

    Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, diantaranya: 

a. Fokuskan terhadap pasar bukan terhadap teknologi. 

b. Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayai perusahaan. 

c. Bangun tim manajemen bukan menonjolkan perorangan (not a one person show) 

d. Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu. 

a. Jika manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan (Keputusan-keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis. Fokuskan barang dan jasa pada relung yang Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu strategi dari empat strategi, sebagai berikut: 

Baca Juga : Mengidentifikasi Rancangan User Interface PART 2

Baca Juga : Mengidentifikasi Rancangan User Interface PART 2

Baca Juga : Mengidentifikasi Rancangan User Interface PART 2

b. Berada pertama dipasar dengan produk dan jasa baru 

c. Posisikan produk dan jasa baru tersebut pada relung pasar yang tidak terlayani kecil tetapi bisa bertahan 

d. Merubah karakteristik produk, pasar atau industri. 

    Strategi pertama, sering dipilih oleh wirausaha, meskipun paling beresiko. Setelah strategi pertama sukses, maka selanjutnya mempertahankan posisi kepemimpinan pasar (market leader).          Strategi kedua, menyangkut pengembangan keterampilan untuk merespon peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada dipasar yang pertama. Perlu diperhatikan bahwa dalam banyak kasus, banyak peniru (imitator) yang memperbaiki atau memodifikasi barang dan jasa untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila demikian, wirausaha perlu memindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan mendominasi segmen pasar kecil yang dipandang perusahaan besar tidak memiliki peluang.
    Strategi ketiga, yaitu perubahan karakteristik produk, pasar atau industri yang berbasai pada inovasi. Strategi ini dilakukan dengan merubah produk dan jasa yang sudah menciptakan inovasi dengan salah satu cara berikut ini: 

Baca Juga : Installasi Alat Bantu dan Pengantar Algoritma PART1

Baca Juga : Installasi Alat Bantu dan Pengantar Algoritma PART1

Baca Juga : Installasi Alat Bantu dan Pengantar Algoritma PART1


(1) Menciptakan manfaat 

(2) Meningkatkan nilai inovasi 

(3) Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan 

(4) Menyajikan apa yang dianggap bernilai oleh pelanggan. 

Dengan demikian, perusahaan dapat bersaing apabila secara konsisten dan berkesinambungan memperbaiki produk, barang dan jasa atau prosesnya itu sendiri. 

5.4.2. Strategi Kewirausahaan 

    Beberapa perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan dapat bersaing secara unggul pada umumnya dikarenakan memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik, dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu: 

Baca Juga : Installasi Alat Bantu dan Pengantar Algoritma PART2

Baca Juga : Installasi Alat Bantu dan Pengantar Algoritma PART2

Baca Juga : Installasi Alat Bantu dan Pengantar Algoritma PART2

a. Perubahan produk barang dan jasa. Hal ini menyangkut pertanyaan: produk barang dan jasa apa yang dinginkan oleh pelanggan? Bagaimana perubahan kebutuhan mereka apakah dapat ditentukan? 

b. Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha. Ini menyangkut pertanyaan : bagaimana pasar dapat dicapai? Bagaimana posisi strategis perusaha an harus diperbaiki? peluang mana yang akan diambil? 

c. Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan dan dalam rangka penambahan sumber daya manusia. Hal ini menyangkut pertanyaan : Berapa modal yang diperlukan untuk investasi tersebut dan darimana sumbernya? 

d. Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki keterampilan yang unik untuk mengimplementasikan strategi. Pertanyaannya adalah bagaimana sumber daya manusia itu akan dikembangkan supaya perusahaan sukses di pasar? 

e. Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan strategi bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku, sumber daya, dan komitmen yang dimiliki pesaing dimasa lalu. Apakah pesaing akan merespon strategi yang kita terapkan? Kemampuan dan Perencanaan apa yang diperlukan untuk respons mereka? 

f. Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan perilaku strategi persaingan baru. Apakah perusahaan akan selalu mempertahankan keunggulan strategi tersebut selamalamanya? 

g. Penentuan harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang. Apakah keputusan penentuan harga dibandingkan dengan strategi lain? Apakah analisis elastisitas permintaan untuk setiap pasar sudah dipahami? h. Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas. Apakah ada aksi strategis untuk merespon kebutuhan masyarakat? i. Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas. Apakah pertumbuhan perusahaan menimbulkan kekurangan likuiditas perusahaan?

(1) Strategi Bagi Market Leader 

Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa pertumbuhan, maka strateginya: 

a. Mempertahankan serangkaian strategi secara opensif dan agresif untuk mempertahankan perusahaan dipasar. Wirausaha harus siap memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap mendapatkan reputasi terbaik dari pelanggan. 

b. Mengambil ikatan yang kurang agresif dibanding diatas, tetapi justru melaksanakan strategi yang mendorong posisi bertahan dan membenteng kekuatan. Dalam posisi ini setiap departemen secara efektif menemukan keunggulan bersaing dan secara gradual dapat membangun hambatan masuk ke segmen pasar yang dipilih untuk bersaing. 

c. Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki tantangan. Perusahaan yang pasif mempertahankan pasarnya akan selalu mengundang pesaing untuk memasuki pasar. Kegagalan dalam mempertahankan strategi akan memperlemah perusahaan dalam merespon serangan dari pesaing. Bila demikian maka pesaing akan menjadi pemimpin pasar (market leader). 

(2) Strategi Bagi Pencipta Relung (Niche Creators) 

Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat (bukan market leader) dipasar, memiliki strategi tertentu. Akan tetapi strategi ini bukan untuk bersaing dengan market leader. Strategi ini dilakukan dengan cara: 

a. Secara agresif perusahaan mengukur peluang pasar yang tidak tertandingi kemampuannya melalui kompetensi yang terbaik. Wirausaha harus memposisikan perusahaannya dalam segmen pasar kecil sebagai pemain yang paling dominan. Wirausaha membangun dan mempertahankan hubungan secara terbuka dengan para pelanggannya. Dalam konteks ini, wirausaha jarang mengabaikan peluang dan selalu memperkuat hubungannya melalui pelayanan yang istimewa dan selalu merespon kebutuhan pelanggan secara cepat. 

b. Mengembangkan strategi sebagai Follower Leader. Dalam kondisi ekonomi yang baik, perusahan yang memiliki strategi seperti ini bisa berhasil. Ancaman untuk strategi ini adalah jika pelanggan tidak memandang lagi perusahaan pemasok sebagai pilihan utama. Pada pasar yang memiliki produk dan jasa yang sama (undifferentietid), sebenarnya bagi perusahaan tidak menarik untuk menciptakan persaingan. 

(3) Pertimbangan Strategi yang Lain 

Banyak strategi yang dilakukan wirausaha yang berada pada tahap pertumbuhan, diantaranya: 

a. Pertahanan bersaing. Agar tetap dapat bersaing, maka pengembangan produk dan perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memposisikan perusahaan dalam keadaan kritis. 

b. Mencoba menemukan “Pemukul besar” (big hitter), dan tidak berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada. Keberhasilan perusahaan seperti 3M (Man, Material, market) tetap mendominasi posisi pasar melalui pengenalan perbaikan produk secara berkesinambungan. 

c. Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli teknik profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan kembali kemampuan individual yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan seorang yang cakap dan dianggap kunci dapat menghancurkan keunggulan perusahaan dalam persaingan.

5.5. MEMELIHARA SPIRIT WIRAUSAHA 

Untuk mendorong perilaku kreatif agar wirausaha memperoleh keuntungan dipasar dilakukan dengan cara: 

Baca Juga : Kumpulan Soal-Soal Metodologi Penelitian Part 2

Baca Juga : Kumpulan Soal-Soal Metodologi Penelitian Part 2

Baca Juga : Kumpulan Soal-Soal Metodologi Penelitian Part 2

1. Mendidik wirausaha tentang pelayanan perusahaan khususnya tentang alasan mereka membeli produk dan jasa, tentang masalah yang dihadapi pelanggan, dan tentang apa kebutuhan serta keiunginan spesifik dari pelanggan. 

2. Mendidik wirausaha tentang nilai-nilai perbaikan produk dan pemasarannya, tentang proses distribusi dan perbaikan teknik produksinya untuk dapat bersaing. 

3. Menciptakan iklim kerja yang positif yang mendorong terciptanya ide-ide baru. Dengan iklim yang kondusif, para entrepreneur secara ideal adalah individu-individu yang bertanggung jawab dalam bidang marketing, teknologi, dan keuangan. Mereka adalah para creator dan innovator pada perusahaan orang lain.

Baca Juga Tentang artikel di bawah ini :

Republic People Saya adalah seorang yang suka membuat konten dengan disiplin belajar baik itu mengenai Informasi teknologi (IT), wawasan umum, berita terkini, soal - soal ujian maupun psikotes dan membagikan tips dan trik yang bermanfaat bagi diri saya khususnya maupun masyarakat luas.

0 Response to "Materi Pengembangan Usaha"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel